Pernahkah kamu membeli air minum dalam kemasan lalu merasa ragu? Benarkah ini aman diminum?
Meski air kemasan terlihat jernih dan praktis, kualitas tidak bisa hanya dinilai dari penampilan luar. Apalagi di Indonesia, di mana suhu panas dan distribusi yang tidak merata dapat memengaruhi mutu produk sebelum sampai ke tangan konsumen. Maka penting bagi kita, sebagai konsumen, untuk tahu bagaimana cara memastikan air kemasan yang dibeli benar-benar layak konsumsi.
Kualitas air minum sangat menentukan kesehatan, terutama dalam jangka panjang. Air yang tidak terjaga kemurniannya bisa mengandung mikroorganisme berbahaya atau senyawa kimia yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, penyakit kulit, bahkan risiko keracunan. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum tahu indikator sederhana untuk mengecek kualitas air kemasan dengan benar.
Mengenali Tanda Air Kemasan Berkualitas
Langkah pertama untuk mengecek kualitas air kemasan adalah mengenali tanda-tanda fisik yang tampak. Air yang baik biasanya terlihat bening, tidak berbau, dan tidak berasa. Jika kamu menemukan air yang tampak keruh, ada endapan, atau berbau aneh, sebaiknya hindari untuk dikonsumsi.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Indonesian Journal of Public Health (2021), kualitas sensorik air seperti kejernihan dan bau menjadi indikator awal sebelum dilakukan uji laboratorium. Namun, sensorik saja tidak cukup. Air yang terlihat jernih belum tentu bebas dari bakteri atau logam berat. Oleh karena itu, kombinasi antara pengamatan visual dan pemahaman terhadap asal-usul air menjadi penting.
Contoh kasus ditemukan di daerah Bogor pada tahun 2022. Sejumlah warga mengeluhkan sakit perut setelah mengkonsumsi air kemasan dari merek tertentu yang dijual murah. Setelah ditelusuri, air tersebut tidak memiliki izin edar resmi dari BPOM. Produk ini juga tidak menyertakan tanggal kadaluarsa yang jelas dan tidak mencantumkan asal sumber airnya. Kasus ini mengingatkan kita bahwa harga murah tidak selalu sebanding dengan kualitas.
Memperhatikan Kemasan dan Informasi Label
Kualitas air kemasan bisa ditentukan dari luar, yaitu dari kemasannya. Botol atau galon yang rusak, penyok, atau terlihat kusam bisa jadi tanda air tidak disimpan dengan baik atau terkena panas matahari berlebihan. Proses penyimpanan yang buruk dapat menyebabkan reaksi kimia antara plastik dan air, terutama jika botol digunakan ulang tanpa kontrol mutu.
Label pada kemasan adalah jendela informasi bagi konsumen. Pastikan label mencantumkan:
- Nama dan alamat produsen
- Nomor izin edar dari BPOM
- Sertifikasi SNI
- Informasi sumber air (misalnya: air pegunungan, mata air alami, atau air olahan)
- Komposisi atau kandungan mineral
- Tanggal produksi dan kadaluarsa
Menurut Kementerian Kesehatan RI, air kemasan yang layak edar wajib memenuhi baku mutu air minum, termasuk parameter mikrobiologis dan kimiawi. Salah satu contohnya adalah batas maksimum nitrat, logam berat seperti arsen dan timbal, serta jumlah total coliform.
Konsumen juga bisa mengecek izin edar BPOM melalui situs resmi pom.go.id dengan memasukkan nomor registrasi yang tertera di label. Ini langkah sederhana namun sering terlewat, padahal sangat krusial untuk memastikan keamanan produk.
Pentingnya Tanggal Kadaluarsa Produk
Banyak orang mengira air tidak bisa kadaluarsa karena tidak mengandung nutrisi yang mudah rusak. Padahal, masa kedaluwarsa pada air kemasan bukan ditentukan oleh airnya saja, tapi juga oleh kemasan dan proses penyimpanan.
Air dalam kemasan plastik memiliki masa simpan ideal sekitar 12–24 bulan tergantung jenis kemasannya. Setelah melewati masa tersebut, kualitas air bisa menurun akibat potensi migrasi senyawa plastik ke dalam air—terutama jika disimpan di tempat panas atau lembap.
Dr. Rina Kurniasih, ahli toksikologi dari Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa kandungan antimon (Sb) dalam botol plastik bisa larut ke air jika terkena panas dalam waktu lama. Ini berisiko mengganggu hormon tubuh bila dikonsumsi terus-menerus.
Itulah sebabnya penting cek air minum kemasan yang dibeli memiliki tanggal produksi dan kadaluarsa yang jelas. Jangan ragu untuk memeriksa bagian bawah atau belakang kemasan. Jika informasinya sudah memudar atau tidak tercetak rapi, sebaiknya pilih merek lain yang lebih transparan.
Tips Memilih Air Kemasan yang Aman
Agar kamu tidak salah pilih, berikut beberapa tips cek air minum kemasan yang aman dan berkualitas:
1. Beli di tempat resmi dan terpercaya
Minimarket besar, swalayan, atau distributor resmi biasanya memiliki sistem penyimpanan yang lebih baik dan diawasi.
2. Cek kejernihan dan bau sebelum diminum
Meskipun terkemas rapi, tetap penting untuk memperhatikan kondisi fisik air saat pertama kali dibuka.
3. Periksa izin edar dan sertifikasi
Pastikan ada logo BPOM, SNI, dan sertifikat halal. Merek yang terpercaya tidak akan ragu mencantumkan semua informasi tersebut.
4. Hindari membeli air yang disimpan di bawah sinar matahari langsung
Panas dapat mempengaruhi kualitas air dan mempercepat degradasi botol plastik.
5. Gunakan air dalam kemasan sekali pakai sesuai anjuran
Jangan mengisi ulang botol plastik tipis untuk penggunaan jangka panjang, terutama jika digunakan untuk air panas.
Di daerah tropis seperti Indonesia, menjaga kualitas air bukan hanya tanggung jawab produsen, tapi juga kesadaran dari konsumen. Dengan semakin cerdas memilih, kita turut mendorong produsen untuk menjaga standar yang tinggi.
Viola: Air Mineral Murni untuk Ginjal Sehat
Viola hadir sebagai pilihan air mineral kemasan terbaik untuk masyarakat Cirebon. Kami menjaga kualitas dengan proses penyulingan modern, lalu mengantarkannya langsung ke tanganmu dengan pelayanan ramah dan cepat.
Dengan sertifikasi Halal, BPOM, dan SNI, Viola membuktikan komitmennya menjaga standar tinggi. Setiap tetes air melalui penyaringan canggih untuk memastikan kejernihan dan kemurnian yang tak terganggu.
Kami terus mendekatkan diri, mendengar kebutuhanmu, dan menyediakan air sehat yang bisa kamu andalkan setiap hari.
Mulailah dengan memilih air kemasan yang terjamin keamanannya, satu botol Viola bisa menjadi langkah awal menuju hidup yang lebih sehat dan tenang.
